Awal mula gue mau minta maaf karena udah menghilang selama beberapa bulan, ngebuat kalian semua kecarian gue (pede banget) atau pun berpikiran kalo gue udah bergabung membentuk geng bareng michael jackson dkk. Sorry banget, selama beberapa bulan yang membosankan ini gue disibukkan dengan tugas dan pr yang tak terhingga sepanjang masa (kayak kasih ibu). Jujur aja gue sendiri juga jenuh dengan itu. Makanya tiap ada waktu luang, gue habisin dengan tidur ataupun jalan-jalan. Itulah kenapa akun instagram gue @lorensiasiregar makin rame aja gambarnya. Maafkan gue yang lebih milih ngepost di ig dibandingkan ngepost di blog gue yang tak seberapa tapi cukup menghibur ini.
Bosannya gue sama rutinitas ini ngebuat gue sempat cari-cari solusi untuk sedikit memperindah tahun akhir SMA gue. Ada kepikiran buat jadi anak bandel yang hobi cabut, hobi bolos, ngerokok, narkoba, seks bebas. 3 poin terakhir itu becanda, serius. Gue gak segila itu.
Cabut dan bolos. Ntah karena gue yang dari dulu biasa jadi murid baik-baik atau pergaulan gue yang selalu bareng orang baik-baik yang membuat gue masi takut bolos ataupun cabut tanpa alasan yang jelas. Paling parah gue cabut karena ada urusan organisasi. Tapi itu bukan cabut kan namanya? Iya, gue permisi. Jadi intinya gue belum pernah cabut. Gue pengen, tapi gak berani. Selalu gitu. Masa SMA gue menyedihakan. Iya, gue sadar.
Ada juga niatan untuk cari pacar. Bisa dibilang sejenis tempat bersandar kalo lagi lelah akan tugas-tugas. Kan kayak di ftv gitu nanti gue lagi pusing trus dia ngajakin "yuk makan di cafe ini" atau "aku temenin shoping yuk tapi kamu bayar sendiri ya" atau "cari tempat hunting yuk"
Tapi seperti hukum mutlak pada umumnya. Ekspektasi tak selalu sejalan dengan realita. Banyak gue liat yang pacaran malah makin runyam hidupnya. PR tetap gak siap. Hari-hari nangis terus, mata sembab, merah, iritasi ringan (iklan ins**). Banyak juga yang bukannya berperilaku makin baik malah jadi makin acak-acakan. Begadang, makan kurang, badan kurus. Itu pacaran sama manusia atau vampir? Kok energi jadi terserap gitu. Belum lagi waktu yang terbuang sia sia cuma buat nanya "lagi apa?"
"Kamu dimana"
"udah makan belum?"
"Jangan lupa bobok"
Yakali ada orang lupa tidur. Alien atau gimana?
Sebenarnya konsekuensi paling buruk dari berpacaran bukanlah itu semua tapi: kita harus rela kehilangan jati diri dan menjadi orang lain.
Si pacar hobi selfie pake b612, c360, candycam, retrika dll. Mau tidak mau kita juga akan dijejali dengan hobi itu juga. Pertama ngajak foto berdua dan ujung ujungnya foto pribadi juga.
Si pacar hobi update status alay misalnya tiap bulan ngucapin happy annive di socmed (padahal annive itu untuk perayaan tahunan). Kita juga pasti ikut melakukan hal yang sama.
Alasannya? Menyenangkan hati pasangan
Kita kehilangan jati diri dan kita tak bisa berbuat apa apa. Semuanya atas nama cinta.
Cinta.
Cinta.
But Wait..
Cinta gak membuat kita kehilangan jati diri.
Cinta gak membuat kita merasa gak nyaman.
Cinta gak membuat kita membohongi diri sendiri.
Kalau bukan cinta, lalu apa?
Alasan lain gue memilih gak pacaran adalah gue nyaman sendiri. Gue nyaman jadi diri sendiri. Gue nyaman bebas kemana aja bareng teman-teman gue. Gue nyaman gak dikasi perhatian palsu yang menjijikan. Gue nyaman berada di jalur gue sendiri tanpa harus di dikte oleh orang lain. Makan apa pun, kapan pun tanpa di atur. Kemana pun tanpa harus pamit sama pacar. Beli apapun yang gue mau. Foto bareng siapa pun. Bebas jadi diri gue.
Gak munafik sih, kadang gue juga rada iri ngeliat yang bisa mesra-mesra bareng doi nya. Tapi pas ngeliat pasangan lain yang justru saling tak bertegur sapa, musuhan, memendam gengsi satu sama lain. Gue bersyukur.
By being single, gue berhasil mencegah bertambahnya musuh di hidup gue.
By being single, gue lebih dekat dengan teman teman gue.
By being single, gue percaya bahwa bahagia gak harus punya pacar.
Dan gue rasa gue belum ketemu yang pas dengan apa yang gue mau. Jadi single single single. What's wrong?
Xoxo