Kamis, 17 November 2016

About Love

Sorry baru bisa nge-post. Jujur aja aku beberapa bulan ini disibukkan dengan tugas dan menulis cerpen.

Cerpen?

Iya, kemarin itu ada lomba mengarang cerpen di sekolahku. Aku-ntah kenapa-pengen aja ikut dan Puji Tuhan bisa mendapat juara 1. Sekarang pun kami para siswa kelas 3 masih disibukkan dengan tugas dan PR.

Bosan? Ntahlah.

Judul diatas About Love. Yup, tentang cinta. Kenapa bahas itu?

Karena aku masih bingung dengan rumus sosiologi kehidupan manusia. Ketika manusia meletakkan cinta sebagai hierarki teratas di hidup mereka.Bicara tentang prioritas, cinta. Bahkan terkadang diperbudak cinta. Itulah kenapa aku gak mau mengangkat tema cinta untuk cerpen yang aku buat kemarin. Bahkan saat ini pun aku masih dalam proses membuat cerpen untuk lomba selanjutnya. Deadline nya 2 Desember, berari 2 minggu lagi. Hiks.

Bukannya aku makhluk sok suci yang tak pernah bersentuhan dengn cinta. Tapi bagiku, cinta adalah topik yang kurang menarik. Gitu gitu aja. Jatuh cinta, jadian, putus, selingkuh, menangis. Nothing special.

Dan juga kapasitasku sebagai penulis amatiran masih belum sanggup membuat kisah cinta yang spektakuler layaknya Zainuddin dan Hayati, Romeo dan Juliet, Layla dan Majnun, ataupun Beauty and The Beast.

Aku lebih fokus tentang persahabatan, dan kehidupan. Bermain dengan pola pikir manusia serta kebiasaanya. Tentang norma dan adat yang dibenarkan karena sudah menjadi kebiasaan.

Cerpen yang kemarin berhasil menambah koleksi piala dirumahku berjudul "Unforgiven". Next time akan aku post di blog ini karena tadi ada teman sekolah yang request supaya di post di blog. Terimakasih sudah menghargai karya ku.

Cerpen yang sekarang masih dalam proses pembuatan belum ada judulnya. Masih nama tokoh dan konfliknya yang udah ketemu. Bahkan orientasi dan abstraksi nya juga belum "kena" . Cerpen yang ini berkisah tentang seorang gadis bernama Nirwana dan beberapa orang yang sempat singgah di hidupnya.

Xoxo

Kamis, 22 September 2016

Curhat yang Keren

Selamat malam menjelang subuh para reader Yasa-Yatana !!
Kali ini gue mau post dikit tentang CURHAT.

Siapa sih yang gak pernah curhat? Ntah itu sama temen, sama orang tua, sama pacar, ataupun di Buku Diary. Kalo kalian tanya gue sukanya curhat yang gimana, jujur aja gue suka semuanya. Semua model curhat pernah gue lakuin. Iya, gue memang rakus dalam segala hal.

But, wait.

Gue lupa nyebutin 1 model curhat lagi.  Ini curhat yang sekarang lagi nge-trend di kehidupan teenagers. What's it?

CURHAT DI SOCMED

Ngaku aja yang sering update status
"Duh lagi galau"
"Bantu aku Tuhan"
"Bete gadak yang jemput"
"Lupa bawa uang, jadi kelaparan"
"Putus!!"

Ada juga yang model curhatnya gak to the point kayak tadi. Tapi lebih ke "menyindir" misalnya yang suka update pake quotes atau kata mutiara.

Atau ada juga yang curhatnya panjang lebar ngalahin mamah dedeh.
Ini yang sering bikin gue bete sih.
Ya kali itu tangan gak keseleo ngetik 4 paragraf 😥 gue yang udah terlatih aja kadang suka pegal setelah ngepost di blog. Apa mungkin dia pake sejenis bantalan penyanggah jempol jadi ngetik sepanjang apapun gak pegal. Atau gak di keypad hp nya ada sensor pembaca isi hati. Apapun yang ada di hati nya, langsung tertulis aja gitu di hp.

Gue sih dulu curhat di socmed, tapi dulu loh ya. Pas SMP atau lebih tepat nya masa ketika bisa hapal nama seluruh personil smash adalah sebuah kebanggaan.

ALAY.

Gue baru menyadari kalau hobi curhat di socmed itu alay. Kemaren pas gue buka buka fb gue. Gue liat kronologi dari zaman gue kelas 1 SMP (ketika dimana pake jeans warna warni itu keren banget) dan jujur aja batin gue terguncang pas baca status status gue dulu. Gue terkejut, hampir kena heart attack. Gue sesak napas, muka pucat, mata gue berkunang kunang dan butuh oksigen secepatnya.

Sealay inikah gue?

Jujur gue nyesal pernah update status macem macem di socmed. Rasanya gue pengen kembali ke masa itu dan berkata pada diri gue sendiri: "jangan curhat di socmed nak, itu alay" tapi apalah daya. Doraemon gak minjemin mesin waktunya ke gue. Jadi gue hanya bisa menyesal dan meratapi ke alay an gue dulu.

Buat kalian semua, gue himbau dan gue harapkan supaya tidak melakukan hal yang sama dengan gue. Please. Kalo kalian gak mau nyesal kayak gue. Lebih baik kalian curhat di blog aja. Gak banyak yang liat dan siapa tau nanti nanti bisa jadi inspirasi buat nulis naskah. Rejeki kan?

Xoxo

Senin, 19 September 2016

Single

Awal mula gue mau minta maaf karena udah menghilang selama beberapa bulan, ngebuat kalian semua kecarian gue (pede banget) atau pun berpikiran kalo gue udah bergabung membentuk geng bareng michael jackson dkk. Sorry banget, selama beberapa bulan yang membosankan ini gue disibukkan dengan tugas dan pr yang tak terhingga sepanjang masa (kayak kasih ibu). Jujur aja gue sendiri juga jenuh dengan itu. Makanya tiap ada waktu luang, gue habisin dengan tidur ataupun jalan-jalan. Itulah kenapa akun instagram gue @lorensiasiregar makin rame aja gambarnya. Maafkan gue yang lebih milih ngepost di ig dibandingkan ngepost di blog gue yang tak seberapa tapi cukup menghibur ini.

Bosannya gue sama rutinitas ini ngebuat gue sempat cari-cari solusi untuk sedikit memperindah tahun akhir SMA gue. Ada kepikiran buat jadi anak bandel yang hobi cabut, hobi bolos, ngerokok,  narkoba, seks bebas. 3 poin terakhir itu becanda, serius. Gue gak segila itu.

Cabut dan bolos. Ntah karena gue yang dari dulu biasa jadi murid baik-baik atau pergaulan gue yang selalu bareng orang baik-baik yang membuat gue masi takut bolos ataupun cabut tanpa alasan yang jelas. Paling parah gue cabut karena ada urusan organisasi. Tapi itu bukan cabut kan namanya? Iya, gue permisi. Jadi intinya gue belum pernah cabut. Gue pengen, tapi gak berani. Selalu gitu. Masa SMA gue menyedihakan. Iya, gue sadar.

Ada juga niatan untuk cari pacar. Bisa dibilang sejenis tempat bersandar kalo lagi lelah akan tugas-tugas. Kan kayak di ftv gitu nanti gue lagi pusing trus dia ngajakin "yuk makan di cafe ini" atau "aku temenin shoping yuk tapi kamu bayar sendiri ya" atau "cari tempat hunting yuk"

Tapi seperti hukum mutlak pada umumnya. Ekspektasi tak selalu sejalan dengan realita. Banyak gue liat yang pacaran malah makin runyam hidupnya. PR tetap gak siap. Hari-hari nangis terus, mata sembab, merah, iritasi ringan (iklan ins**). Banyak juga yang bukannya berperilaku makin baik malah jadi makin acak-acakan. Begadang, makan kurang, badan kurus. Itu pacaran sama manusia atau vampir? Kok energi jadi terserap gitu. Belum lagi waktu yang terbuang sia sia cuma buat nanya "lagi apa?"
"Kamu dimana"
"udah makan belum?"
"Jangan lupa bobok"
Yakali ada orang lupa tidur. Alien atau gimana?

Sebenarnya konsekuensi paling buruk dari berpacaran bukanlah itu semua tapi: kita harus rela kehilangan jati diri dan menjadi orang lain.
Si pacar hobi selfie pake b612, c360, candycam, retrika dll. Mau tidak mau kita juga akan dijejali dengan hobi itu juga. Pertama ngajak foto berdua dan ujung ujungnya foto pribadi juga.
Si pacar hobi update status alay misalnya tiap bulan ngucapin happy annive di socmed (padahal annive itu untuk perayaan tahunan). Kita juga pasti ikut melakukan hal yang sama.

Alasannya? Menyenangkan hati pasangan
Kita kehilangan jati diri dan kita tak bisa berbuat apa apa. Semuanya atas nama cinta.
Cinta.
Cinta.
But Wait..
Cinta gak membuat kita kehilangan jati diri.
Cinta gak membuat kita merasa gak nyaman.
Cinta gak membuat kita membohongi diri sendiri.
Kalau bukan cinta, lalu apa?

Alasan lain gue memilih gak pacaran adalah gue nyaman sendiri. Gue nyaman jadi diri sendiri. Gue nyaman bebas kemana aja bareng teman-teman gue. Gue nyaman gak dikasi perhatian palsu yang menjijikan. Gue nyaman berada di jalur gue sendiri tanpa harus di dikte oleh orang lain. Makan apa pun, kapan pun tanpa di atur. Kemana pun tanpa harus pamit sama pacar. Beli apapun yang gue mau. Foto bareng siapa pun. Bebas jadi diri gue.

Gak munafik sih, kadang gue juga rada iri ngeliat yang bisa mesra-mesra bareng doi nya. Tapi pas ngeliat pasangan lain yang justru saling tak bertegur sapa, musuhan, memendam gengsi satu sama lain. Gue bersyukur.
By being single, gue berhasil mencegah bertambahnya musuh di hidup gue.
By being single, gue lebih dekat dengan teman teman gue.
By being single, gue percaya bahwa bahagia gak harus punya pacar.

Dan gue rasa gue belum ketemu yang pas dengan apa yang gue mau. Jadi single single single. What's wrong?

Xoxo

Sabtu, 06 Agustus 2016

Galau ala Anak Kelas XII

Haloha readers Yasa-Yatana. Long time no see yaaa. ( paan sih )

Setelah lama gue gak nge-blog karena (sok) sibuk ngerjain tugas, akhirnya kini gue bisa curhat ala no over lagi haha.

Sesuai dengan judul, kali ini gue mau ngebahas permasalahan anak kelas XII. Ya, kegalauan kami para senior pemakai seragam putih abu-abu.

Tamat SMA mau nyambung kemana?

Itu pertanyaan yang paling gue gak pengen denger. Serius. Lebih baik ditanya "pacar mana?" Dari pada ditanya mau kuliah kemana. Pertanyaan yang sulit gitu. Gak cukup mikir 1 malam. Dan ya buat elu yang senasib sepenanggungan sama gue, saran gue sih. Tentuin jawabannya dari sekarang. Mulai cari cari info ptn, pts maupun ptk yang sesuai sama jiwa elu. Sesuai sama kemampuan juga dong. Jangan berharap masuk kedokteran kalo tiap ulangan biologi selalu remed :v

Gue sih udah punya beberapa gambaran mau lanjut kemana gue nanti. Ada plan a, plan b dan plan c. Ingat ya guys, masuk kuliah dan masuk SMA itu 2 hal yang sangat berbeda. Strategi nya beda. Harus ada rencana cadangan. Iya, serius.

Saran gue ya, kalo yang pengen masuk PTN, usahakan lulus di sbmptn. Jangan terlalu berharap sama jalur undangan. Nanti nyesal loh. Trus pilih jurusan atau prodi yang gak pasaran sehingga daya saing saat tamat nanti berkurang. Saran terakhir, jangan kuliah demi gengsi, kuliah demi kerja. Kerja demi masa depan.

Xoxo

Jumat, 22 Juli 2016

Diam

Seperti di sinetron atau di film. Ketika tokoh utamanya difitnah ataupun dituduh. Atau di hina, dicurigai. Tapi dia hanya diam. Tak mampu menyampaikan kebenarannya.

Sebenarnya gue paling benci adegan kayak gitu. Beneran. Bikin gemes aja gitu. Udah jelas jelas gak bersalah tapi malah diam aja. Tiap nonton adegan kayak gitu langsung deh maki maki dalam hati. Haha.

Tapi ntah kenapa sekarang gue ada di posisi seperti itu. Iya, posisi yang paling gue benci itu. Seriusan. Gue cuma bisa diam. Angguk angguk kayak orang bodoh. Padahal jelas jelas gue gak salah dan memang gak salah. Tak mampu membela diri.

Tapi ya mungkin bagi gue, berantam itu gak menyelesaikan masalah. Jadi gue lebih milih diam. Meskipun itu sebenarnya merugikan gue. Iya, gue bodoh. Bodoh karena mau jadi korban ego orang lain. Bodoh karena gak bisa mengatakan yang sebenarnya.

Tapi bagi gue, menjadi bodoh ataupun pura pura bodoh itu lebih baik daripada membuat masalah yang baru.

Xoxo

Jumat, 15 Juli 2016

Zona Nyaman

Seorang bayi jika selalu ditimang timang tentu tidak akan tau bagaimana rasanya tidur di papan.

Bahasa gue tua banget ya?

Okedeh pake bahasa yang simple aja. Kali ini gue pengen bahas tentang zona nyaman.

Udah ditulis di judul oy.

Oh iya hehe santai aja kali ah.

Kenyamanan itu merupakan idaman semua orang. Dan jika kita sudah mendapatkannya, kita ingin terus disitu. Terus ada dalam posisi itu. Nyaman diperlakukan baik, nyaman dihargai, nyaman selalu dianggap, nyaman selalu didengarkan.

Kita pengen itu dan menurut gue, itu manusiawi.

Tapi apa jadinya jika kita menuntut lebih? Kebablasan gitu. Misalnya karena udah terbiasa dituruti, maka kita ingin selalu dianggap benar. Padahal manusia tak luput dari kesalahan. Karena selalu didengarkan, kita ingin saran kita selalu diutamakan. Padahal orang lain juga berhak bersuara.

Egois ya? Manusiawi itu.

Pernah gak sih kalian menghadapi situasi seperti ini? Menghadapi orang seperti ini tentu melelahkan. Buang-buang energi. Tapi apa jadinya kalo dia duluan yang cari masalah? Manusia punya batas kesabaran kan? Lantas kita boleh ngelawan?

Pertanyaan terakhir itu tergantung pribadi kita masing-masing. Tergantung sifat masing-masing. Tapi ya jika terlanjur diinjak, apa boleh buat. Manusia itu punya insting untuk bersaing guna bertahan hidup. Itu manusiawi. Berarti manusiawi juga jika kita melawan pada saat-saat tertentu.

Bukannya pengen ngebuktiin kita lebih berkuasa dari dia ataupun pengen ngelawanin sifat kanak-kanak nya dia. Tapi cuma pengen kasi tau kalo semua manusia sama. Sama-sama ingin didengar dan diperhatikan. Bukan yang 1 jadi raja dan yang lain jadi kacung. Ini bukan zaman belanda ataupun jepang lagi. Ini udah zaman merdeka. Semua berhak bersuara. Bukan perkara siapa yang menang maupun siapa yang kalah.

Tapi tentang siapa yang pantas mendapatkan apa.

Buat kalian yang sering menerima ketidakadilan, semangat ya. Gue yakin suatu saat kalian pasti akan didengarkan. Roda kehidupan selalu berputar. Gue yakin itu. Berjuanglah. Secara jujur tentunya. Usaha tidak akan menghianati hasil.

Xoxo

Kamis, 14 Juli 2016

Maafkan Daku

Sebelumnya gue minta maaf karena berhari-hari gak ngeblog. Seriusan gue gak maksud menghilang tanpa jejak kok. Gue gak akan kek gitu. Karena gue tau betapa sakitnya ditinggalkan orang yang hilang tanpa jejak. Duh.

Gue sibuk. Cih sok sibuk. Beneran sibuk loh. Sibuk jalan-jalan, sibuk nge-doodle, sibuk jualan, sibuk sama urusan sekolah, sibuk nyiapin cerpen, sibuk belanja. Pokoknya sibuk. Alasan lain ya gue belum dapat inspirasi aja buat nge-blog.

TAPI !!

Sekarang gue udah dapat inspirasi. Tenang aja. Besok akan gue posting ya. Sabar sabar aja.

Xoxo

Kamis, 07 Juli 2016

Tentang Kehilangan

Selamat Hari Raya Idul Fitri gaesss! Mohon maaf lahir batin ya kalo misalnya gue ada salah kata, baik itu di dunia nyata, dunia maya, maupun di blog gue ini.

Seperti Lebaran pada umumnya, pagi ini rumah gue kedatangan lontong. Hoho 😂 that's what i'm waiting for.

Hari ini tetangga gue ngantar lontong, di sela-sela percakapan kami. Dia ngebahas kucing yang mati beberapa hari yang lalu. Kucingnya gak terlalu besar, dan berbulu putih. Ghost! ciri-cirinya pas banget sama kucing gue-yang udah menghilang hampir seminggu yang lalu.

Apa itu kucing gue? Sumpah gue masi berharap kucing gue masi hidup. Serius.

Kucing gue, yang gue anggap sebagai kebaikan Tuhan karena udah ngabulin doa gue. Dulu gue berdoa: pengen punya kucing jantan berbulu putih. Dan lahirlah kucing itu. Kini dia udah mati, gak bisa gue elus elus lagi. Hiks.

Ini tentang kehilangan. Iya, kehilangan yang tak diharapkan. Kehilangan selama-lamanya. Ketika kita sudah nyaman dan sudah terbiasa dengan kehadirannya. Kita merasa hari esok pasti baik dan selalu baik. Ah, besok pasti akan berlalu seperti hari ini. Seperti itulah pikiran kita- yang terbiasa dengan zona nyaman. Pasti tetap ada dia. Tapi, God has another plan guys. It's about tomorrow. Tomorrow is promised to no one. Tak seorang pun dijanjikan tentang hari esok. Tak seorangpun bisa memastikan hari esok akan baik baik saja. Tak seorang pun.

Apa ini alasan mengapa manusia harus berdoa? Sepertinya iya. Dan memang iya. Doa mengajarkan kita untuk berpengharapan. Berharap hari esok jadi lebih baik. Ingat, hanya berharap. Bukan memastikan. Namun, dengan pengharapan itu, kita bisa membangun sedikit demi sedikit hari esok yang lebih baik.

Tapi, jika sudah kehilangan. Jika sudah terpisah oleh maut. Doa adalah sia-sia. Dalam ajaran agama gue gitu. Kita hanya boleh mendoakan sesuatu yang masih bernyawa.

Jadi sekarang gimana?

Yah, kita cuma bisa menerimanya. Menerima rencana Tuhan. Menerima kepergiannya.

Kehilangan. Bukan hanya hewan peliharaan. Tetapi kehilangan segala yang kita sayangi. Keluarga, kekasih, teman, dll. Semuanya pada intinya sama saja. Seperti kehilangan jiwa sendiri. Hampa sedikit, sisanya rindu.

Gue, nge-blog pakai Hati
Xoxo

Senin, 04 Juli 2016

Prolog Cerpen: YASA-YATAMA

"Berita kali ini berasal dari Jakarta, telah ditemukan sesosok mayat pelajar yang diduga adalah korban pemerkosaan dan pembunuhan. Dari hasil penyelidikan ditemukan fakta bahwa..."

Minggu, 03 Juli 2016

Pertemanan Pakai Hati

Terkadang gue bingung, pertemanan yang ideal itu seperti apa? Apa seperti di film-film? Dua atau lebih sahabat yang awalnya ketawa ha ha ha hi hi hi trus menghadapi masalah, mampu menyelesaikan dan tertawa kembali di ending. Atau beberapa orang yang tidak saling kenal, lalu sadar mereka memiliki mimpi yang sama, berjuang bersama, bahagia di ending. Bisa juga beberapa orang yang patah hati, menyadari sakit yang sama, nasib yang sama, lalu menjadi sering berbagi cerita bersama dan bahagia di ending. Apa seperti itu?

Lalu gimana dengan pertemanan antara cewek dan cowok? Apa kisah pertemanan mereka juga sama seperti 3 kisah yang gue ceritakan tadi? Apa bisa pertemanan mereka hanyalah pertemanan selayaknya teman? Tanpa hati, tanpa rasa. Jika begitu, mengapa banyak pertemanan yang retak bahkan pecah ketika salah satu diantaranya memiliki kekasih? Dua teman yang bahkan seperti keluarga, sekarang saling tak menyapa hanya karena kekasih. Berdalih "gue takut pacarnya cemburu" atau "gue gak mau dibilang pho" bahkan alasan yang paling klasik tapi paling bikin gue jijik, "gue ingin dia bahagia"

PUISI: Pemberontakan

Angkat dagumu
Berikan senyum terbaik
Kepada mereka yang dulu menyepelekanmu

Beri tahu mereka
Kau bukan sampah
Yang layak disepelekan

Webtoon: Dead Days

Selamat pagi reader Yasa-Yatana!
Kali ini gue bakal ngebahas salah satu komik favorit gue yaitu Dead Days. Iya, komik ini udah last alias tamat. Episode nya juga gak terlalu banyak dan gak terlalu dikit juga. Langsung aja kita bahas ya!

Dead days secara harfiah artinya hari kematian. Dari namanya aja udah jelas dong kalo komik ini bukan komik romance kayak orange marmalade atau pun komedi kayak tahilalats.

PUISI: Arti Hidup Manusia Tanpa Nyawa

Aku hanya manusia tanpa nyawa
Tak punya akal bahkan hati
Bagiku
Hidup adalah kutukan
Mati adalah anugerah terbesar
Tak tau apa tujuan ku hidup

Menghindari Diri dari Godaan Smartphone

Artikel ini adalah artikel aku pribadi yang isinya berdasarkan pengalaman dan hasil analisa aku. Artikel ini juga udah diterbitkan di majalah sekolah aku tahun lalu. Karena aku pengen lebih banyak orang yang tau tentang apa yang mau aku sampaikan ini, makanya aku putuskan untuk ngepost artikel ini di blog aku, Yasa-Yatana.

Remaja dan smartphone itu ibarat semut dan gula. Saling melengkapi saling menyempurnakan. Jadi wajar aja dong kalau remaja zaman sekarang susah banget lepas dari smartphone. Oleh karena itu aku sekarang pengen ngepost artikel ini dengan harapan akan ada lebih banyak remaja yang mampu tidur nyenyak tanpa pusing mikirin isi smartphone mereka.

History of This Blog

Yasayatana terdiri atas 2 buah kata serapan dari bahasa Sansekerta. Yasa dan yatana. Yasa artinya kemuliaan. Yatana artinya kesengsaraan.

Kenapa gue pilih nama ini?

Welcoming Speech

Haloha pembaca setia yasayatana!! Sebagai newbie blogger, gue akan kasih sedikit welcoming speech untuk pembaca setia blog gue. Ehem ehem.


Pertama mulai dari info personal gue dulu. Nama lengkap gue Lorensia Kristina Br Siregar Siagian. Iya, halak batak do ahu. Gue anak ke 2 dari 3 bersaudara. Lahir awal bulan september tahun 1999 di RSU Tanjung Pura. Sekarang gue sekolah di sekolah negeri di desa tempat gue dilahirkan.