Jumat, 22 Juli 2016

Diam

Seperti di sinetron atau di film. Ketika tokoh utamanya difitnah ataupun dituduh. Atau di hina, dicurigai. Tapi dia hanya diam. Tak mampu menyampaikan kebenarannya.

Sebenarnya gue paling benci adegan kayak gitu. Beneran. Bikin gemes aja gitu. Udah jelas jelas gak bersalah tapi malah diam aja. Tiap nonton adegan kayak gitu langsung deh maki maki dalam hati. Haha.

Tapi ntah kenapa sekarang gue ada di posisi seperti itu. Iya, posisi yang paling gue benci itu. Seriusan. Gue cuma bisa diam. Angguk angguk kayak orang bodoh. Padahal jelas jelas gue gak salah dan memang gak salah. Tak mampu membela diri.

Tapi ya mungkin bagi gue, berantam itu gak menyelesaikan masalah. Jadi gue lebih milih diam. Meskipun itu sebenarnya merugikan gue. Iya, gue bodoh. Bodoh karena mau jadi korban ego orang lain. Bodoh karena gak bisa mengatakan yang sebenarnya.

Tapi bagi gue, menjadi bodoh ataupun pura pura bodoh itu lebih baik daripada membuat masalah yang baru.

Xoxo

Jumat, 15 Juli 2016

Zona Nyaman

Seorang bayi jika selalu ditimang timang tentu tidak akan tau bagaimana rasanya tidur di papan.

Bahasa gue tua banget ya?

Okedeh pake bahasa yang simple aja. Kali ini gue pengen bahas tentang zona nyaman.

Udah ditulis di judul oy.

Oh iya hehe santai aja kali ah.

Kenyamanan itu merupakan idaman semua orang. Dan jika kita sudah mendapatkannya, kita ingin terus disitu. Terus ada dalam posisi itu. Nyaman diperlakukan baik, nyaman dihargai, nyaman selalu dianggap, nyaman selalu didengarkan.

Kita pengen itu dan menurut gue, itu manusiawi.

Tapi apa jadinya jika kita menuntut lebih? Kebablasan gitu. Misalnya karena udah terbiasa dituruti, maka kita ingin selalu dianggap benar. Padahal manusia tak luput dari kesalahan. Karena selalu didengarkan, kita ingin saran kita selalu diutamakan. Padahal orang lain juga berhak bersuara.

Egois ya? Manusiawi itu.

Pernah gak sih kalian menghadapi situasi seperti ini? Menghadapi orang seperti ini tentu melelahkan. Buang-buang energi. Tapi apa jadinya kalo dia duluan yang cari masalah? Manusia punya batas kesabaran kan? Lantas kita boleh ngelawan?

Pertanyaan terakhir itu tergantung pribadi kita masing-masing. Tergantung sifat masing-masing. Tapi ya jika terlanjur diinjak, apa boleh buat. Manusia itu punya insting untuk bersaing guna bertahan hidup. Itu manusiawi. Berarti manusiawi juga jika kita melawan pada saat-saat tertentu.

Bukannya pengen ngebuktiin kita lebih berkuasa dari dia ataupun pengen ngelawanin sifat kanak-kanak nya dia. Tapi cuma pengen kasi tau kalo semua manusia sama. Sama-sama ingin didengar dan diperhatikan. Bukan yang 1 jadi raja dan yang lain jadi kacung. Ini bukan zaman belanda ataupun jepang lagi. Ini udah zaman merdeka. Semua berhak bersuara. Bukan perkara siapa yang menang maupun siapa yang kalah.

Tapi tentang siapa yang pantas mendapatkan apa.

Buat kalian yang sering menerima ketidakadilan, semangat ya. Gue yakin suatu saat kalian pasti akan didengarkan. Roda kehidupan selalu berputar. Gue yakin itu. Berjuanglah. Secara jujur tentunya. Usaha tidak akan menghianati hasil.

Xoxo

Kamis, 14 Juli 2016

Maafkan Daku

Sebelumnya gue minta maaf karena berhari-hari gak ngeblog. Seriusan gue gak maksud menghilang tanpa jejak kok. Gue gak akan kek gitu. Karena gue tau betapa sakitnya ditinggalkan orang yang hilang tanpa jejak. Duh.

Gue sibuk. Cih sok sibuk. Beneran sibuk loh. Sibuk jalan-jalan, sibuk nge-doodle, sibuk jualan, sibuk sama urusan sekolah, sibuk nyiapin cerpen, sibuk belanja. Pokoknya sibuk. Alasan lain ya gue belum dapat inspirasi aja buat nge-blog.

TAPI !!

Sekarang gue udah dapat inspirasi. Tenang aja. Besok akan gue posting ya. Sabar sabar aja.

Xoxo

Kamis, 07 Juli 2016

Tentang Kehilangan

Selamat Hari Raya Idul Fitri gaesss! Mohon maaf lahir batin ya kalo misalnya gue ada salah kata, baik itu di dunia nyata, dunia maya, maupun di blog gue ini.

Seperti Lebaran pada umumnya, pagi ini rumah gue kedatangan lontong. Hoho 😂 that's what i'm waiting for.

Hari ini tetangga gue ngantar lontong, di sela-sela percakapan kami. Dia ngebahas kucing yang mati beberapa hari yang lalu. Kucingnya gak terlalu besar, dan berbulu putih. Ghost! ciri-cirinya pas banget sama kucing gue-yang udah menghilang hampir seminggu yang lalu.

Apa itu kucing gue? Sumpah gue masi berharap kucing gue masi hidup. Serius.

Kucing gue, yang gue anggap sebagai kebaikan Tuhan karena udah ngabulin doa gue. Dulu gue berdoa: pengen punya kucing jantan berbulu putih. Dan lahirlah kucing itu. Kini dia udah mati, gak bisa gue elus elus lagi. Hiks.

Ini tentang kehilangan. Iya, kehilangan yang tak diharapkan. Kehilangan selama-lamanya. Ketika kita sudah nyaman dan sudah terbiasa dengan kehadirannya. Kita merasa hari esok pasti baik dan selalu baik. Ah, besok pasti akan berlalu seperti hari ini. Seperti itulah pikiran kita- yang terbiasa dengan zona nyaman. Pasti tetap ada dia. Tapi, God has another plan guys. It's about tomorrow. Tomorrow is promised to no one. Tak seorang pun dijanjikan tentang hari esok. Tak seorangpun bisa memastikan hari esok akan baik baik saja. Tak seorang pun.

Apa ini alasan mengapa manusia harus berdoa? Sepertinya iya. Dan memang iya. Doa mengajarkan kita untuk berpengharapan. Berharap hari esok jadi lebih baik. Ingat, hanya berharap. Bukan memastikan. Namun, dengan pengharapan itu, kita bisa membangun sedikit demi sedikit hari esok yang lebih baik.

Tapi, jika sudah kehilangan. Jika sudah terpisah oleh maut. Doa adalah sia-sia. Dalam ajaran agama gue gitu. Kita hanya boleh mendoakan sesuatu yang masih bernyawa.

Jadi sekarang gimana?

Yah, kita cuma bisa menerimanya. Menerima rencana Tuhan. Menerima kepergiannya.

Kehilangan. Bukan hanya hewan peliharaan. Tetapi kehilangan segala yang kita sayangi. Keluarga, kekasih, teman, dll. Semuanya pada intinya sama saja. Seperti kehilangan jiwa sendiri. Hampa sedikit, sisanya rindu.

Gue, nge-blog pakai Hati
Xoxo

Senin, 04 Juli 2016

Prolog Cerpen: YASA-YATAMA

"Berita kali ini berasal dari Jakarta, telah ditemukan sesosok mayat pelajar yang diduga adalah korban pemerkosaan dan pembunuhan. Dari hasil penyelidikan ditemukan fakta bahwa..."

Minggu, 03 Juli 2016

Pertemanan Pakai Hati

Terkadang gue bingung, pertemanan yang ideal itu seperti apa? Apa seperti di film-film? Dua atau lebih sahabat yang awalnya ketawa ha ha ha hi hi hi trus menghadapi masalah, mampu menyelesaikan dan tertawa kembali di ending. Atau beberapa orang yang tidak saling kenal, lalu sadar mereka memiliki mimpi yang sama, berjuang bersama, bahagia di ending. Bisa juga beberapa orang yang patah hati, menyadari sakit yang sama, nasib yang sama, lalu menjadi sering berbagi cerita bersama dan bahagia di ending. Apa seperti itu?

Lalu gimana dengan pertemanan antara cewek dan cowok? Apa kisah pertemanan mereka juga sama seperti 3 kisah yang gue ceritakan tadi? Apa bisa pertemanan mereka hanyalah pertemanan selayaknya teman? Tanpa hati, tanpa rasa. Jika begitu, mengapa banyak pertemanan yang retak bahkan pecah ketika salah satu diantaranya memiliki kekasih? Dua teman yang bahkan seperti keluarga, sekarang saling tak menyapa hanya karena kekasih. Berdalih "gue takut pacarnya cemburu" atau "gue gak mau dibilang pho" bahkan alasan yang paling klasik tapi paling bikin gue jijik, "gue ingin dia bahagia"

PUISI: Pemberontakan

Angkat dagumu
Berikan senyum terbaik
Kepada mereka yang dulu menyepelekanmu

Beri tahu mereka
Kau bukan sampah
Yang layak disepelekan

Webtoon: Dead Days

Selamat pagi reader Yasa-Yatana!
Kali ini gue bakal ngebahas salah satu komik favorit gue yaitu Dead Days. Iya, komik ini udah last alias tamat. Episode nya juga gak terlalu banyak dan gak terlalu dikit juga. Langsung aja kita bahas ya!

Dead days secara harfiah artinya hari kematian. Dari namanya aja udah jelas dong kalo komik ini bukan komik romance kayak orange marmalade atau pun komedi kayak tahilalats.

PUISI: Arti Hidup Manusia Tanpa Nyawa

Aku hanya manusia tanpa nyawa
Tak punya akal bahkan hati
Bagiku
Hidup adalah kutukan
Mati adalah anugerah terbesar
Tak tau apa tujuan ku hidup

Menghindari Diri dari Godaan Smartphone

Artikel ini adalah artikel aku pribadi yang isinya berdasarkan pengalaman dan hasil analisa aku. Artikel ini juga udah diterbitkan di majalah sekolah aku tahun lalu. Karena aku pengen lebih banyak orang yang tau tentang apa yang mau aku sampaikan ini, makanya aku putuskan untuk ngepost artikel ini di blog aku, Yasa-Yatana.

Remaja dan smartphone itu ibarat semut dan gula. Saling melengkapi saling menyempurnakan. Jadi wajar aja dong kalau remaja zaman sekarang susah banget lepas dari smartphone. Oleh karena itu aku sekarang pengen ngepost artikel ini dengan harapan akan ada lebih banyak remaja yang mampu tidur nyenyak tanpa pusing mikirin isi smartphone mereka.

History of This Blog

Yasayatana terdiri atas 2 buah kata serapan dari bahasa Sansekerta. Yasa dan yatana. Yasa artinya kemuliaan. Yatana artinya kesengsaraan.

Kenapa gue pilih nama ini?

Welcoming Speech

Haloha pembaca setia yasayatana!! Sebagai newbie blogger, gue akan kasih sedikit welcoming speech untuk pembaca setia blog gue. Ehem ehem.


Pertama mulai dari info personal gue dulu. Nama lengkap gue Lorensia Kristina Br Siregar Siagian. Iya, halak batak do ahu. Gue anak ke 2 dari 3 bersaudara. Lahir awal bulan september tahun 1999 di RSU Tanjung Pura. Sekarang gue sekolah di sekolah negeri di desa tempat gue dilahirkan.